Mengutip
The Jerusalem Post, keputusan pemblokiran oleh Inggris dilakukan karena Rusia tidak memberi tahu siapa yang akan memberikan pengarahan dalam pertemuan DK PBB yang berfokus pada evakuasi anak-anak Ukraina.
Beredar kabar, bahwa Komisaris Perlindungan Anak Rusia Maria Lvova-Belova yang akan ditunjuk untuk memberikan pengarahan tersebut.
Jika benar, tentu Inggris sangat menolak pertemuan itu. Lvova-Belova merupakan salah satu dari pejabat Rusia yang tertera dalam surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina secara ilegal.
Merespon sikap Inggris terhadap keketuaan Rusia di DK PBB, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy menyerukan gerakan untuk memblokir balik siaran web PBB yang menayangkan pertemuan serupa yang diketuai Inggris.
"Rusia mulai sekarang akan memblokir siaran web PBB dari semua pertemuan serupa yang mengutip 'klausul sensor Inggris'," tulis Polyanskiy di Twitter.
Menurut para diplomatik, siaran web PBB jarang diblokir. Tetapi, bulan lalu, China dilaporkan telah memblokir siaran web PBB saat AS menjadi ketua DK PBB dan menggelar pertemuan informal tentang HAM di Korea Utara.
BERITA TERKAIT: