Kelompok Penasihat Ilmiah WHO untuk Origins of Novel Pathogens (SAGO) telah merilis pernyataan, seperti dikutip
Reuters pada Minggu (19/3).
Pernyataan menyebut, urutan baru virus SARS-CoV-2 serta data genomik tambahan berdasarkan sampel yang diambil dari pasar Wuhan pada tahun 2020 diunggah sebentar ke database GISAID oleh ilmuwan China awal tahun ini. Namun kemudian data tersebut dihapus atasu dibatasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.
Pejabat WHO mengaku membahas masalah ini dengan pihak China. CDC China berdalih mereka berencana untuk mengirimkan kembali makalah tersebut ke jurnal ilmiah Nature untuk publikasi.
Pejabat WHO mengatakan informasi semacam itu, meski tidak konklusif, merupakan petunjuk baru dalam penyelidikan asal-usul Covid-19 dan seharusnya segera dibagikan.
"Data ini seharusnya dibagikan tiga tahun lalu. Kami terus meminta China untuk transparan dalam berbagi data, dan untuk melakukan investigasi yang diperlukan dan membagikan hasilnya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
SAGO ditugaskan oleh WHO untuk terus menyelidiki asal muasal pandemi Covid-19 yang telah menewaskan hampir 7 juta orang di seluruh dunia.
Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan ditutup oleh otoritas China setelah virus corona baru muncul di kota itu pada akhir 2019. Pasar tersebut menjadi fokus studi apakah virus tersebut telah menginfeksi beberapa spesies lain sebelum berpindah ke manusia.
BERITA TERKAIT: