Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Belas Tewas Akibat Badai Musim Dingin di AS, Banyak Pohon Tumbang dan Ribuan Rumah tanpa Listrik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 06 Maret 2023, 06:20 WIB
Dua Belas Tewas Akibat Badai Musim Dingin di AS, Banyak Pohon Tumbang dan Ribuan Rumah tanpa Listrik
Banyak pohon tumbang ketika badai dahsyat menghantam beberapa negara bagian di AS, terutama di Alabama/Net
rmol news logo Korban tewas akibat badai mengerikan yang melanda beberapa negara bagian Amerika Serikat, bertambah menjadi 12 orang.

CBS melaporkan pada Minggu (5/2), sedikitnya lima orang tewas di Kentucky saat badai petir yang kuat menghantam bagian selatan negara itu pada Jumat. Semantara di Alabama tiga orang tewas akibat tertimpa pohon yang tumbang pada Sabtu.

Di Mississippi, seorang wanita meninggal di dalam SUV-nya setelah ranting pohon yang membusuk menghantam kendaraannya, lalu di Arkansas, seorang pria tenggelam setelah dia berkendara dalam banjir tinggi yang menenggelamkannya.

Dua kematian terkait cuaca juga dilaporkan di Tennessee, termasuk seorang penumpang kendaraan yang meninggal di dekat kota Waverly di Tennessee barat, lapor Kantor Sheriff Humphreys County.

Salju lebat, angin, dan hujan yang membentang dari Alabama hingga Michigan, menyebabkan lebih dari setengah juta orang kehilangan listrik.

Di Texas dan Louisiana, ancaman banjir pesisir berlanjut saat angin kencang dan kemungkinan tornado merusak rumah dan bangunan.

Di Detroit, bandara county harus ditutup karena pemadaman listrik dan kondisi yang buruk.

Penduduk Michigan Utara mengatakan kepada CBS bahwa mereka benar-benar ketakutan dengan cuaca buruk yang mengerikan itu.

Di New England, sebagian wilayah mengalami salju setinggi lebih dari satu kaki, mengakibatkan kondisi mengemudi yang berbahaya.

Koperasi listrik Kentucky melaporkan ratusan tiang listrik patah. Tanah lunak akibat hujan lebat memperlambat kemajuan alat berat untuk mengakses infrastruktur yang rusak.

“Kerusakan akibat peristiwa ini sama luasnya dengan bencana alam yang pernah saya lihat dalam sejarah koperasi Kentucky,” kata Chris Perry, presiden dan CEO Kentucky Electric Cooperatives.

Ia menambahkan, butuhkan waktu berhari-hari bagi kru untuk memulihkan layanan sepenuhnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA