Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ikut Protes Rezim Iran di AS, Mantan Wakil Kepala SAVAK Dicibir Warganet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 21 Februari 2023, 13:06 WIB
Ikut Protes Rezim Iran di AS, Mantan Wakil Kepala SAVAK Dicibir Warganet
Foto mantan Wakil Kepala Dinas Keamanan dan Intelijen (SAVAK), Parviz Sabeti bersama dengan putrinya dalam aksi protes anti rezim Iran di AS pada 12 Februari 2023/Net
rmol news logo Warganet sempat dihebohkan dengan kehadiran mantan Wakil Kepala Dinas Keamanan dan Intelijen (SAVAK) Parviz Sabeti dalam protes anti rezim Iran di Amerika Serikat.

Radio Free Europe menulis, kehadiran pengikut setia mantan Putra Mahkota Iran Reza Pahlavi itu diketahui setelah putrinya, Pardis Sabeti, mengunggah sebuah foto di media sosial baru-baru ini.

Pardis yang merupakan seorang profesor biologi di Universitas Harvard itu memposting foto bersama ayahnya dan menulis cuitan di Twitter menggunakan tagar, "Perempuan, kehidupan, kebebasan,".

Unggahan itu memperoleh respon beragam dari para pengguna Twitter hingga saat ini.

Kaum Monarki Iran cenderung memuji Sabeti sebagai legenda yang masih hidup, orang terhormat yang menjaga Iran aman dari teroris selama pemerintahan mendiang shah.

Namun tak sedikit dari warganet mencibir pria berusia 86 itu atas kejahatan yang pernah dia lakukan selama menjabat di SAVAK.

Beberapa mendesak bahwa Sabeti harusnya dituntut atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan dan eksekusi tahanan politik.

"Waktunya bagi para korban, keluarga yang disiksa, yang dieksekusi untuk mengajukan kasus (hukum) terhadap Sabeti," cuit Artis Iran yang diasingkan, Barbad Golshiri.

Jurnalis veteran, Mohammad Aghazadeh yang berbasis di Teheran menyebut Sabeti dengan segala kegiatannya tidak pantas menuntut kebebasan untuk Iran.

"Siapa yang bisa membayangkan bahwa penyiksa SAVAK, yang tangannya berlumuran darah dan penderitaan banyak orang, akan memberi kita kebebasan," tulisnya.

Meski banyak ditentang, Sabeti dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post pada 1977 mengatakan alasan orang Iran takut dengan SAVAK karena sudah dipengaruhi oleh pemberitaan asing.

Kemudian dalam wawancara tahun 2012 dengan Voice of America, Sabeti mengaku dirinya sangat menentang apa pun yang mengarah pada penyiksaan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA