Kanselir Jerman Olaf Scholz memastikan janji itu langsung di hadapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara pada pertemuan yang diselenggarakan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rabu (8/2).
Scholz mengatakan bahwa Jerman dan mitranya telah mendukung Ukraina secara finansial, dengan bantuan kemanusiaan dan senjata sejak Februari tahun lalu.
"Kami akan terus melakukannya selama diperlukan," katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (9/2).
Pernyataan itu muncul setelah Zelensky mendesak Prancis dan Jerman untuk mengirimkan pesawat tempur dan persenjataan berat sesegera mungkin.
Desakan itu disampaikan saat Zelensky mengunjungi Paris dalam perjalanan ke Inggris di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak dan menandatangani Deklarasi Persatuan mengenai kerja sama sekutu.
"Semakin cepat Ukraina mendapatkan persenjataan berat jarak jauh, semakin cepat pilot kami mendapatkan pesawat, semakin cepat agresi Rusia ini akan berakhir dan kami dapat kembali ke perdamaian di Eropa," kata Zelensky di Paris bersama para pemimpin Prancis dan Jerman.
Zelensky berulang kali menyampaikan permintaan pasokan senjata canggih dari negara-negara Barat termasuk Jerman.
Jerman sempat menolak pengiriman senjata canggih demi untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Keragu-raguan itu memicu keresahan Ukraina, di mana para petinggi negara itu, termasuk Zelensky, menyampaikan kritikan pedasnya.
BERITA TERKAIT: