Setelah mendapat banyak kritik, kini Lambrecht harus menerima desakan mundur dari para pemimpin partai oposisi terbesar Jerman, Uni Demokratik Kristen konservatif (CDU).
Lambrecht mendapat banyak kecaman setelah mengunggah video ucapan selamat tahun baru pada Sabtu malam (30/12).
Dalam video tersebut, menteri perempuan itu terlihat berdiri di tengah jalan di Kota Berlin dengan latar belakang kembang api. Ia berkata bahwa perang sedang berkecamuk di tengah-tengah Eropa dan konflik di Ukraina telah memberinya banyak 'kesan khusus' yang memungkinkannya bertemu banyak 'orang yang menarik dan hebat'.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus untuk itu,†lanjutnya.
Pidato itu segera dikecam oleh politisi oposisi dan jurnalis,, mereka menyebut tindakan Lambrecht memalukan dan tidak pantas.
Pemimpin CDU, Friedrich Merz, mengatakan kepada surat kabar Jerman Merkur pada Rabu, bahwa jika Lambrecht tetap menjabat maka itu akan melemahkan otoritas kanselir federal.
“Seluruh Jerman akan menggelengkan kepalanya, bukan hanya tentara kami, bahkan pakar pertahanan di seluruh dunia tidak dapat berkata-kata tentang betapa memalukan dan kurangnya keahlian seorang menteri di negara kami untuk tampil di depan umum," katanya.
Sentimen itu digaungkan oleh Markus Soeder, pemimpin Persatuan Sosial Kristen Bavaria (CSU), sekutu lama CDU.
“Menteri ini akhirnya harus mengundurkan diri – atau dipecat,†kata Soeder.
"Tentara kita tidak pantas menerima menteri ini," ujarnya.
Lambrecht sendiri belum berkomentar atas pidato kontroversialnya. Pemerintah federal juga menolak untuk membuat pernyataan.
"Saya tidak melihat alasan untuk mengevaluasi ini sekarang," kata wakil juru bicara pemerintah Christiane Hoffmann kepada wartawan di tengah protes tersebut.
Kanselir Olaf Scholz sebelumnya membela Lambrecht dengan menyorotnya sebagai menteri pertahanan kelas satu pada bulan Desember.
BERITA TERKAIT: