Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina dalam sebuah pernyataan pada Selasa (15/11) waktu setempat.
“Sebuah rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia,†kata Jasina, seperti dikutip dari
The National, Rabu (16/11).
Di hari yang sama, Juru Bicara Pemerintah Polandia Piotr Muller mengatakan bahwa Polandia telah menempatkan beberapa unit militer dalam keadaan siaga tinggi menyusul insiden tersebut.
“Telah ada keputusan untuk meningkatkan kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya,†kata Muller.
Dia tidak menyebutkan laporan rudal tetapi mengatakan telah terjadi ledakan di Polandia timur yang menewaskan dua warga Polandia.
"Layanan kami saat ini berada di lapangan untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata Muller setelah pertemuan dewan keamanan darurat di Warsawa.
Radio ZET Polandia melaporkan sebelumnya bahwa dua rudal nyasar menghantam Przewodow pada Selasa, menewaskan dua orang, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Ini adalah pertama kalinya rudal Rusia dilaporkan menghantam negara anggota NATO sejak Moskow menginvasi Ukraina pada Februari.
Sementara itu Pentagon mengatakan tidak dapat segera menguatkan laporan tersebut dan sedang menyelidiki lebih lanjut.
Dewan Keamanan Nasional AS juga mengatakan telah melihat laporan dari Polandia dan bekerja sama dengan pemerintah Polandia untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
“Kami tidak dapat mengkonfirmasi laporan atau detail apa pun saat ini. Kami akan menentukan apa yang terjadi dan apa langkah selanjutnya yang tepat," kata juru bicara Adrienne Watson.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pecahan rudal yang diperlihatkan oleh media Polandia “tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.â€
"Tidak ada serangan rudal yang dilakukan terhadap sasaran di dekat perbatasan Polandia-Ukraina, dan setiap laporan yang mengatakan sebaliknya adalah provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi," kata kementerian.
BERITA TERKAIT: