Unjuk rasa terjadi di berbagai wilayah Kuba yang belum berhasil dipulihkan, salah satunya di wilayah pantai barat Playa. Ratusan pengunjuk rasa meneriakkan "Nyalakan Lampu" dan slogan-slogan yang meremehkan Presiden Miguel Diaz-Canel pada Jumat malam (30/9).
"Ini seperti berada di neraka. Itulah sebabnya kami keluar di jalan, dan kami akan terus keluar," kata pengunjuk rasa, Carlos Felipe Garcia.
Para pengunjuk rasa melakukan protes di tengah kegelapan tanpa listrik. Satu titik, mereka menyerukan kebebasan, seperti dimuat
Reuters.
Laporan di media sosial menunjukkan protes kecil berkobar lagi di lokasi yang tersebar di Havana dan di luar kota pada Sabtu sore (1/10).
Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai.
Mayoritas warga kota, yang pasokan listriknya telah kembali, tidak memprotes pada hari Jumat atau Sabtu.
Badai Ian memutuskan aliran listrik ke seluruh negara berpenduduk 11 juta orang itu ketika menghantam Kuba pada Selasa (27/9). Hingga Sabtu pagi, para pejabat mengatakan listrik telah dipulihkan ke lebih dari 82 persen pelanggan di Havana.
BERITA TERKAIT: