Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, pada Rabu (7/9) untuk pertama kalinya mengakui bahwa Ukraina telah melakukan serangan rudal yang menghantam pangkalan udara Saky di Krimea, yang terjadi pada 9 Agustus lalu.
"Ukraina telah berhasil melakukan serangan rudal di pangkalan militer musuh, termasuk lapangan terbang Saki," tulis Zaluzhnyi dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh kantor berita
Ukrinform yang dikelola negara.
Serangan itu menghancurkan setidaknya sembilan pesawat militer, termasuk pesawat tempur Su-30SM dan pembom Su-24M.
Kepala Krimea yang ditunjuk Rusia mengatakan pada saat itu bahwa satu orang tewas. Beberapa bangunan di pangkalan yang mungkin menyimpan amunisi juga hancur. Namun, Moskow menjelaskan peristiwa itu sebagai 'kecelakaan' yang dibantah oleh para analis dengan mengatakan bahwa citra satelit menunjukkan kemungkinan serangan oleh pasukan Ukraina.
Saat Moskow menklaim itu sebagai kecelakaan, Militer Ukraina dengan sinis mengomentari 'jangan-jangan itu disebabkan oleh perokok di area yang tidak sah'.
Serangan yang menimbulkan ledakan besar itu dipuji Zaluzhnyi sebagai 'kesuksesan' upaya angkatan bersenjata Ukraina untuk secara fisik mentransfer pertempuran ke wilayah Krimea dalam beberapa pekan terakhir.
“Kita berbicara tentang serangkaian serangan rudal yang berhasil di pangkalan udara Rusia di Krimea, pertama-tama, di lapangan terbang Saky,†kata Zaluzhniy dan Zabrodskiy dalam artikel tersebut.
Serangan itu akan membuktikan kepada Rusia bahwa mereka benar-benar telah mengalami kerugian, kegagalan, dan yang paling penting, biaya perang yang terbuang sia-sia, kata mereka.
BERITA TERKAIT: