Disampaikan Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Minggu (29/5), bahwa dirinya telah menyetujui kontrak gas baru untuk tiga tahun ke depan dengan Moskow selama pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Selain kontrak gas, kedua presiden juga membahas prospek perluasan fasilitas penyimpanan gas di Serbia," ungkap Vucic.
"Harga gas akan terikat dengan harga minyak," kata Vucic tanpa memberikan rincian lebih lanjut, menambahkan bahwa ini masih harus sesuai kesepakatan dengan raksasa gas milik negara Rusia Gazprom.
"Saya tidak dapat berbicara tentang harganya sekarang, semua detail akan disepakati dengan Gazprom," ujarnya.
Namun kemudian pada hari itu, presiden Serbia memberikan perkiraannya tentang biaya gas.
"Harga gas akan 100 persen sesuai dengan formula minyak, yang berarti 310-408 dolar per seribu meter kubik gas, itu harga untuk 2,2 miliar meter kubik gas, meyakinkan harga terbaik di Eropa," kata Vucic.
Kabar tersebut kemudian dikonfirmasi pihak Moskow, mengatakan bahwa pasokan gas dibahas selama pembicaraan antara Putin dan Vucic, tetapi tidak memberikan rincian konkret.
“Kedua pemimpin melakukan diskusi mendalam tentang agenda bilateral termasuk langkah-langkah untuk memperluas perdagangan yang saling menguntungkan dan kerja sama ekonomi, sambil mencapai kesepakatan, khususnya, tentang penyediaan berkelanjutan pasokan gas alam Rusia ke Serbia,†menurut layanan pers Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Serbia telah menikmati hubungan politik dan ekonomi yang kuat dengan Rusia selama bertahun-tahun, namun hubungan antara kedua negara telah diuji di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev yang pecah pada akhir Februari.
Meskipun menghadapi tekanan yang meningkat dari UE, Beograd telah menolak untuk bergabung dengan sanksi anti-Rusia dan mempertahankan hubungan dengan Moskow.
Sikap ini ditegaskan kembali oleh Vucic di Forum Ekonomi Dunia di Davos awal pekan ini, ketika presiden Serbia mengkonfirmasi Beograd pertama-tama dan terutama akan terus mengejar “kepentingannya sendiri.â€
“Siapa yang tahu ancaman seperti apa yang mungkin kita hadapi, tetapi seperti yang Anda lihat, sudah 90 hari dan Serbia mempertahankan kebijakannya, satu-satunya negara di seluruh Eropa. Sebuah negara kecil dengan orang-orang dalam jumlah kecil tetapi sangat bangga mengikuti kebijakannya sendiri – bukan pro-Rusia, bukan pro-Barat, tetapi miliknya sendiri,†katanya.
Kontrak Serbia dan Gazprom sebelumnya selama 10 tahun akan beralhir pada 31 Mei mendatang.
BERITA TERKAIT: