Hal itu terungkap dalam sebuah pernyataan yang disampaikan seorang pejabat senior pertahanan AS pada Rabu (6/4) waktu setempat.
Reuters melaporkan, orang-orang Ukraina yang menjalani pelatihan Switchblade dan persenjataan lainnya berjumlah kurang dari selusin. Mereka tiba di AS untuk program pendidikan militer reguler sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
“Kami memanfaatkan kesempatan untuk menarik mereka selama beberapa hari dan memberi mereka beberapa pelatihan, terutama tentang UAV switchblade,†kata pejabat senior pertahanan AS yang meminta syarat anonimitas.
Pejabat senior AS tersebut menolak untuk mengatakan di mana pelatihan itu berlangsung atau menawarkan informasi lebih lanjut tentang sistem senjata lain yang sedang mereka latih.
“Harapan kami adalah bahwa orang-orang ini akan kembali ke Ukraina relatif segera seperti semula,†kata pejabat itu kepada wartawan.
Dalam kesaksian baru-baru ini, asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional AS, Celeste Wallander, mengatakan Amerika telah berkomitmen untuk mengirim 100 sistem Switchblade ke Ukraina. Drone ini dibuat oleh AeroVironment Inc.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pada Selasa bahwa Pentagon mengirim Ukraina dua varian Switchblade, termasuk satu dengan hulu ledak anti-armor.
“Switchblade 600 dan 300 akan bergerak secepat mungkin,†kata Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat.
Ukraina diharapkan untuk segera menggunakan 100 sistem pertama yang dikirim.
“Saya yakin bahwa ketika kita mendapatkan set pertama Switchblade, akan ada permintaan langsung dari Ukraina untuk lebih,†kata komandan tertinggi AS di Eropa, Jenderal Angkatan Udara Tod Wolters kepada Kongres pada 30 Maret.
BERITA TERKAIT: