UNHCR Minta Thailand Buka Akses Bagi Pengungsi Korban Konflik Myanmar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 21 Desember 2021, 08:03 WIB
UNHCR Minta Thailand Buka Akses Bagi Pengungsi Korban Konflik Myanmar
Pengungsi, yang melarikan diri dari pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak etnis minoritas, berdiri di tempat penampungan sementara di distrik Mae Sot,Pprovinsi Tak/Net
rmol news logo Lebih dari 3.000 warga negara bagian Karen di Myanmar berupaya menyelamatkan diri untuk menghindari pertempuran antara kelompok pemberontak dan militer yang menggulingkan pemerintah sipil pada Februari lalu.

Merujuk pada situasi tersebut, Badan pengungsi PBB (UNHCR) telah meminta kerajaan untuk membuka akses mendesak bagi para pengungsi yang ingin masuk ke kerajaan.

UNHCR dalam keterangannya mengatakan bahwa Sekitar 700 pengungsi menyeberangi sungai ke Provinsi Tak pada hari Kamis (16/12), melarikan diri dari tembakan artileri dan tembakan senjata ringan.

"Jumlahnya telah membengkak menjadi 3.900 karena pertempuran yang terus berlanjut," kata UNHCR, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (21/12).

"UNHCR prihatin dengan kesejahteraan warga sipil ini dan telah mendekati pihak berwenang Thailand dengan tawaran bantuan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"UNHCR dan LSM telah meminta akses mendesak kepada para pengungsi untuk memastikan dan memberikan kepada mereka bantuan kemanusiaan dan perlindungan yang diperlukan," lanjut mereka.

Bentrokan antara militer Myanmar dan Karen National Union - kelompok pemberontak yang secara vokal menentang junta yang menggulingkan pemerintah sipil pada Februari - pecah pekan lalu di sebuah kota tidak jauh dari perbatasan Thailand. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA