Hal itu disampaikan tiga pensiunan jenderal Angkatan Darat AS dalam op-ed yang diterbitkan
Washington Post pada Jumat (17/12), di mana mereka mengatakan bahwa perang saudara mungkin pecah jika Pentagon tidak menyingkirkan 'pemberontak potensial'.
Dalam catatannya, pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Paul D. Eaton, pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Antonio M. Taguba, dan pensiunan brigadir jenderal AS Steven M. Anderson, meminta Pentagon untuk melakukan latihan bagaimana menghadapi kemungkinan pemberontakan atau kudeta pasca-pemilu berikutnya sebagai cara untuk mengidentifikasi titik-titik lemah.
Dengan menuduh bahwa jajaran militer AS penuh dengan calon pemberontak, mereka menuntut Pentagon untuk mengidentifikasi, mengisolasi, bahkan mengeluarkan orang-orang tersebut dari pasukan, sambil menunjuk pada jumlah veteran dan anggota militer aktif yang terlibat dalam peristiwa 6 Januari di Capitol.
"Potensi kehancuran militer sangat nyata, kami semakin khawatir tentang akibat dari pemilihan 2024 dan potensi kekacauan mematikan di dalam militer kita," tulis ketiga pensiunan itu.
Pada jenderal kemudian merujuk pada contoh 'pemberontakan' yang dilakukan Brigadir Jenderal Thomas Mancino yang secara terbuka menentang mandat vaksinasi militer.
Mancino bahkan menjamin bahwa anggota Garda Nasional Oklahoma tidak akan dihukum jika mereka menolak untuk mendapatkan tusukan meskipun ada ancaman Pentagon untuk menarik dana dari pasukan tersebut.
BERITA TERKAIT: