Begitu kata Kepala Breshna Safiaullah Ahmadzai pada Rabu (6/10). Dia mengatakan bahwa beberapa tokoh politik dan mantan pejabat pemerintah berutang uang kepada Breshna untuk konsumsi listrik.
Ahmadzai menambahkan, perusahaan juga mampu menagih sebagian sisa utang dari masyarakat.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa proses pembayaran utang Breshna ke negara-negara pemasok listrik tertunda karena masalah perbankan.
Afghanistan berutang hingga 65 juta dolar AS untuk listrik dari negara-negara tetangga, di antaranya adalah Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Iran selama dua bulan terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: