Menurut praktisi hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja peristiwa ini membuktikan bahwa kekuatan Afghanistan lemah tanpa bantuan dari pasukan Amerika Serikat
“Kejadian pendudukan Istana oleh Taliban terbilang mengejutkan. Berarti tanpa kehadiran AS maka kekuatan lawan-lawan politik domestik Taliban sebenarnya lemah,†tuturnya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/8).
Terlepas dari itu, Dinna Prapto Raharja menilai bahwa kepemimpinan Joe Biden sedang meneruskan kebijakan Barack Obama dan Donald Trump untuk menarik pasukan dari Afganistan. Biden melanjutkan pesan politik Trump untuk tidak menginvestasikan sumber daya AS pada negara yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri.
“Artinya politik global AS memang mengarah pada pragmatisme, hanya terlibat jika ada keuntungan politik secara langsung, secara ekonomi,†ucapnya.
Pendiri Synergy Policies ini mengingatkan agar Indonesia mencermati ketegangan yang terjadi di Afganistan tersebut dengan baik. Sebab, Taliban pasti akan mencari legitimasi internasional untuk mengukuhkan kepemimpinan mereka.
“Pertanyaannya adalah dengan cara apa dan kepada siapa,†katanya.
BERITA TERKAIT: