AS Resmi Salahkan Iran Atas Penculikan Pensiunan Agen FBI Robert Levinson

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 Desember 2020, 10:32 WIB
AS Resmi Salahkan Iran Atas Penculikan Pensiunan Agen FBI Robert Levinson
Sejak menghilang, pemerintah menyebarkan poster pencarian agen FBI Robert Levinson dan menyiapkan hadiah untuk yang bisa memberikan keterangan keberadaannya/Net
rmol news logo Pemerintahan Trump secara resmi menyalahkan Iran atas dugaan kematian pensiunan agen FBI Robert Levinson. AS juga secara terbuka mengidentifikasi dua perwira intelijen Iran yang diyakini bertanggung jawab atas penculikannya.

Otoritas federal mengatakan dua orang tersebut, Mohammad Baseri dan Ahmad Khazai, 'pejabat senior' di Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran, seperti dikutip dari USA Today, Senin (14/12).

Selain menyalahkan dua perwira intelijen tingkat tinggi itu, para pejabat AS mengatakan rezim Iran menyetujui plot yang menyebabkan penculikan Levinson dan berbohong selama bertahun-tahun tentang keterlibatannya dalam penculikan melalui kampanye disinformasi yang bertujuan untuk menutupi peran pemerintah.

Pengumuman itu muncul sembilan bulan setelah pejabat AS mengungkapkan bahwa mereka telah menyimpulkan Levinson kemungkinan sudah meninggal beberapa waktu yang lalu.
Para pejabat mengatakan pengumuman ini -satu bulan sebelum Trump meninggalkan jabatannya- tidak terkait alasan politik apa pun, kecuali karena mereka telah mengumpulkan informasi yang cukup untuk secara resmi meminta pertanggungjawaban Iran.

Mereka juga mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan apa pun antara AS dengan Iran atas pengungkapan tersebut.

Levinson menghilang pada 9 Maret 2007, ketika dia dijadwalkan untuk bertemu dengan seseorang di Pulau Kish, Iran. Selama bertahun-tahun, pejabat AS hanya mengatakan bahwa Levinson bekerja secara independen dalam penyelidikan pribadi.

Tetapi investigasi Associated Press 2013 mengungkapkan fakta bahwa Levinson telah dikirim dalam misi oleh analis CIA yang tidak memiliki wewenang untuk menjalankan operasi semacam itu.

Keluarga Levinson menerima video pada akhir 2010 serta foto-foto Levinson pada 2011, menunjukkan bukti Levinson sangat menderita, terlihat tidak terawat, dengan janggut panjang dan mengenakan pakaian penjara yang lusuh berwarna oranye seperti yang diberikan kepada tahanan di penjara Teluk Guantanamo.

Meski begitu, keberadaan dan nasibnya tidak diketahui, dan pemerintah Iran terus-menerus membantah memiliki informasi tentang Levinson.
Awal tahun ini, seorang hakim federal di Washington meminta pertanggungjawaban Iran atas hilangnya Levinson, dengan mengatakan bahwa negara itu bertanggung jawab atas penyiksaan dan penyanderaan Levinson. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA