Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe mengungkap, tujuan akhir China adalah dominasi ekonomi, militer, dan teknologi global.
Hal itu Ratcliffe sampaikan dalam tulisannya di
The Wall Street Journal yang dikutip
ANI News pada Jumat (4/12).
"Jika saya dapat memberitahu satu hal kepada rakyat Amerika, Republik Rakyat China adalah ancaman terbesar bagi Amerika saat ini dan ancaman terbesar bagi demokrasi serta kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II," tulisnya.
Ratcliffe menuturkan, China bukan hanya menimbulkan kerusakan ekonomi senilai 500 miliar dolar AS dengan mencuri kekayaan intelektual Amerika, tetapi juga menggunakannya untuk menggantikan bisnis Amerika di seluruh dunuia.
"China merampas kekayaan intelektual perusahaan AS, mereplikasi teknologi, dan kemudian menggantikan perusahaan AS di pasar global," jelasnya.
Menurut Ratcliffe, banyak iniatif publik dan perusahaan terkemuka China hanya digunakan kamuflase untuk aktivitas Patai Komunis China (PKC).
Pernyataan Ratcliffe sendiri muncul setelah pemerintahan Presiden Donald Trump memberlakukan aturan baru untuk mengurangi masa berlaku visa bagi pejabat PKC dan anggota keluarga mereka.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, aturan itu diberlakukan untuk melindungi Amerika dari pengaruh jahat PKC. Pasalnya, ia mengatakan, PKC mengirim agen ke Amerika untuk melakukan spionase.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: