Proyeksi tersebut merupakan hasil sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh kantor regional WHO untuk Afrika yang dirilis pada Kamis (7/5).
WHO menjelaskan, studi tersebut dilakukan berdasarkan pemodelan dengan memperhitungkan faktor demografi, sosial, dan lingkungan, serta beban penyakit yang ada untuk tahun pertama pandemik.
"Sementara Covid-19 kemungkinan tidak akan menyebar secara eksponensial di Afrika seperti yang telah terjadi di tempat lain di dunia, kemungkinan akan membara seperti hotspot transmisi," ujar Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti.
"Covid-19 dapat menjadi perlengkapan dalam kehidupan kita selama beberapa tahun ke depan kecuali jika pendekatan proaktif diambil oleh banyak pemerintah di wilayah ini. Kita perlu menguji, melacak, mengisolasi dan merawat," lanjutnya seperti dimuat
CGTN.
Dari studi tersebut, WHO mengungkapkan, terjadi tingkat yang lebih rendah dari transmisi Covid-19 di Afrika sehingga kemungkinan wabah bisa berkepanjangan.
Ada pun negara-negara kecil bisa terpengaruh dari hotspot Covid-19 di Afrika saat ini seperti Afrika Selatan, Aljazair, dan Kamerun. Mereka juga berada dalam risiko yang lebih tinggi jika tidak bisa melakukan langkah pencegahan.
Oleh karena itu, dalam kesimpulannya, studi tersebut mengusulkan diadakannya peningkatan infrastruktur kesehatan primer di seluruh Afrika untuk meningkatkan kapasitasnya untuk mengatasi perawatan darurat untuk pasien Covid-19.
Moeti juga menjelaskan, langkah-langkah mitigasi yang kuat adalah kunci untuk mencegah penularan penyakit secara luas yang dapat membanjiri sistem kesehatan yang sudah rapuh di Afrika.
BERITA TERKAIT: