Disampaikan oleh Presiden RKI, ProfesorLothar Wieler dalam konferensi pers di Berlin pada Selasa (5/5), sebuah pandemik virus akan terus menyebabkan penyakit sampai 60 hingga 70 persen dari populasi terinfeksi.
Peringatan itu muncul di tengah banyaknya negara Uni Eropa yang mulai melonggarkan kuncian karena dianggap sudah menyelesaikan puncak gelombang awal Covid-19.
Misalnya saja Spanyol dan Italia yang mulai mengizinkan orang ke luar rumah untuk berolahraga. Lalu Jerman yang mulai membuka sekolah, gereja, hingga taman bermain. Dan Prancis yang sudah mempersiapkan langkah-langkah pelonggaran kuncian.
"Risiko gelombang kedua, akan menghantam rumah sakit yang sudah rapuh, akan membutuhkan pemberlakuan kembali kuncian dan menyia-nyiakan upaya dan pengorbanan yang telah kita buat. (Ini) serius," ujar Wieler, dikutip
CGTN.
Ia juga mengatakan, para ilmuan sangat yakin akan adanya gelombang kedua dari Covid-19, bahkan beberapa juga mempercayai adanya gelombang ketiga.
Hingga saat ini, Jerman yelah mengonfirmasi 163.860 kasus infeksi dengan 6.831 orang meninggal dunia. Ada pun tingkat infeksi saat ini di Jerman diperkirakan 0,71 yang artinya tidak semua orang yang terinfeksi menularkan penyakitnya.
"Jumlah kasus infeksi yang ditularkan terus berkurang. Ini adalah berita yang sangat bagus," ujar Wieler menanggapi seraya memperingatkan aturan jarak sosial harus tetap ditegakkan, setidaknya dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Eropa, Dr Hans Kluge pada pekan lalu juga mengatakan, Eropa masih berada dalam cengkraman krisis meski sudah terjadi pengurangan kasus baru.
Kluge mengatakan, Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat. Sehingga kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas.