Pasca meningkatnya kemungkinan kemenangannya dalam pemilu tersebut, Netanyahu segera bertemu dengan para pemimpin partai-partai kanan-agama demi mencari dukungan.
Dia pulang dengan mengantongi janji baru dari partai-partai tersebut untuk bergabung dengannya dalam sebuah koalisi.
Namun dikabarkan
CNN, harapan Netanyahu dan Partai Likud-nya akan jalan langsung menuju pembentukan mayoritas pemerintahan di parlemen tampaknya akan pupus. Pasalnya, dengan ketiga stasiun televisi Israel itu meramalkan "blok" partai-partai yang dimenangkannya hanya memenangkan 59 kursi, atau dua kursi lebih rendah dari mayoritas keseluruhan.
Sementara itu, Netanyahu sendiri dengan sangat percaya diri telah mengklaim kemenangan dalam pemungutan suara atas penantang utamanya, mantan kepala angkatan bersenjata Benny Gantz dari partai Biru dan Putih.
Di hadapan para pendukungnya di markas pemilihan Partai Likud di Tel Aviv, Netanyahu menyatakan bahwa dia telah menahan lawan yang mencoba untuk menggesernya.
"Orang-orang mengatakan era Netanyahu telah berakhir," katanya.
Namun pemilih masih mempercayainya.
"Karena kami membawa mereka dekade terbaik dalam sejarah Israel," klaim Netanyahu.
Untuk diketahui bahwa ini adalah pemilu ketiga yang digelar Israel sejak setahun terakhir. Pemilihan sebelumnya yang digelar pada April dan September tahun lalu gagal memunculkan pemenang dengan suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.