Pada Minggu (1/3), Zelenskiy mengumumkan bahwa pihaknya telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk melakukan pertukaran semua tahanan yang tersisa dari konflik di Ukraina timur.
Sebenarnya, Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat untuk mengirim pulang para tahanan dari kedua belah pihak pada Desember 2019 lalu. Jumlah pasti tahanan tersebut juga telah diserahkan oleh masing-masing pihak.
Meski sejak saat itu pertukaran tahanan telah dilakukan, namun masih banyak yang masih ditahan dan belum dipulangkan.
Hal itu dikarenakan adanya bayang-bayang upaya untuk menggelar kesepakatan damai yang akan berujung pada menyelesaikan status wilayah Ukraina Timur yang disengketakan.
Namun Zelenskiy akhir pekan ini memastikan bahwa Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak telah bertemu dengan pejabat senior Kremlin Dmitry Kozak di Minsk untuk membahas pertukaran penuh para tahanan tersebut.
"Para pihak membahas masalah pelepasan bersama para tahanan," jelasnya, seperti dimuat
Reuters.
Dia menambahkan bahwa rencana yang dibuat adalah mengadakan pertukaran berikutnya pada bulan Maret ini. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal pertukaran tersebut.
Untuk diketahui bahwa konflik di Ukraina Timur meletus pada tahun 2014 lalu. Konflik tersebut menyebabkan lebih dari 13 ribu orang di wilayah itu meninggal dunia. Hal itu menyebabkan sebagian besar wilayah itu secara
de facto dikendalikan oleh separatis.
Namun di bawah pemerintahan Zelenskiy, Ukraina mencoba mengendurkan urat yang tegang, salah satunya adalah dengan melakukan petukaran tahanan.
BERITA TERKAIT: