AS menyerukan agar Korut menahan diri dan tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan denuklirisasi. Washington DC ingin Pyongyang tetap terlibat dalam negosiasi substantif serta berkelanjutan untuk perdamaian di Semenanjung Korea.
“Demi memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea hingga mencapai denuklirisasi," ujar jurubicara Departemen Luar Negeri AS yang mengawal perjalangan Menlu Mike Pompeo ke Roma, sebagaimana dikutip
Reuters, Rabu (2/10).
Militer Korea Selatan mengatakan, Korut telah meluncurkan rudal dari kapal selam. Rudal tersebut terbang sejauh 450 km dengan ketinggian mencapai 910 km sebelum jatuh di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono menggambarkan aksi Korut sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional Jepang.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan AS dan komunitas internasional dalam menanggapi hal ini.
Para peneliti percaya, rudal tersebut termasuk ke dalam kelas Pukguksong, rudal yang pernah diluncurkan oleh Korut pada 2016 di dalam air.
Peluncuran terbaru ini hanya berselang sehari setelah Korut mengumumkan bersedia memulai kembali perundingan denuklirisasi dengan AS yang sempat terhenti karena provokasi militer yang dilakukan oleh AS dan Korsel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.