Menurut situs web pemantauan lalu lintas kelautan, supertanker Iran Grace 1 telah mengangkat jangkarnya pada Minggu malam (18/8), dan mulai berlayar ke selatan. Sedangkan pada Senin pagi (19/8), kapal tersebut telah berbelok ke arah timur.
Dilansir
Radio Farda melaporkan bahwa tujuan kapal tanker itu ke Kalamata, Yunani.
Sebelumnya, Mahkamah Agung memerintahkan perilisan kapal yang ditahan sejak 4 Juli lalu pada hari Kamis (15/8). Namun sehari kemudian, AS mengirim surat perintah penangkapan untuk kapal bermuatan 2,1 juta barel minyak.
Pemerintah Gibraltar menolak permintaan AS karena sanksi AS tidak dapat diterapkan di Uni Eropa. Sementara itu, perilisan kapal ini terjadi setelah pemerintah Gibraltar menerima jaminan tertulis bahwa kapal itu tidak akan menuju negara-negara yang dikenai sanksi Uni Eropa.
Iran sendiri membantah bahwa pihaknya telah membuat janji dan jaminan tersebut.
"Iran tidak memberikan jaminan atas Grace 1 tidak akan ke Suriah sebagai jaminan pembebasannya," tutur Jurubicara Kementerian Luar Negeri, Abbas Mousavi yang dikutip situs media pemerintah.
BERITA TERKAIT: