Dilaporkan oleh CNN, polisi mengalami bentrokan dengan anggota partai oposisi yang berkumpul di Africa Unity Square demi menentang putusan pengadilan. Polisi menembakkan gas air mata terhaadap kerumunan massa, anggota oposisi ditangkap.
"Saya kesakitan. Saya tidak tahu kenapa saya dipukul. Saya akan terus berjuang. Saya tidak tahu bagaimana saya akan bertahan hidup," ujar salah satu pengunjuk rasa, Spiwe Moyo pada CNN.
Sementara itu, Juru bicara Kepolisian Zimbabwe Paul Nyathi mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki tuduhan pemukulan tersebut dan laporan pengunjuk rasa menyerang polisi.
Pada jam 6 pagi hari Jumat (16/8), petugas polisi anti huru hara telah menutup pengadilan dimana putusan akan berlangsung. Polisi bahkan berpatroli dan menggeledah orang-orang yang berada di sekitar pengadilan.
Ketegangan antara partai oposisi utama Zimbabwe, Gerakan Perubahan Demokratis (MDC) dan pemerintahan Presiden Emmerson Mnangagwa meningkat menjadi kekerasan setelah pengadilan memutuskan menentang protes oposisi yang direncanakan.
Diketahui, oposisi menyerukan demonstrasi nasional terhadap pemerintahan Mnangagwa karena krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Pemerintahan Mnangagwa sendiri mengungkapkan telah berjuang untuk menstabilkan ekonomi yang terus memburuk dan mengekang hiperinflasi. Namun kekeringan yang parah memperburuk ekonomi dan produksi.