Hanya media massa yang memiliki kredibilitas dan menjaga baik-baik kredibilitas itu yang dapat bertahan.
Hal ini antara lain disampaikan CEO Kumpulan Media Karangkraf Malaysia, Hussamuddin Yaakub, ketika menerima delegasi Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) di kantornya di Shah Alam, Selangor, Kamis siang ini (14/2).
Karangkraf adalah jaringan media terbesar di Malaysia yang pernah memiliki puluhan media massa cetak. Kehadiran platform digital ikut memukul media cetak yang diproduksi grup media itu.
"Kami menghadapi situasi ini dengan apa yang kami sebut sebagai transformasi 360. Produk-produk kami memanfaatkan multiplatform, ada yang menjadi program TV," ujarnya.
Beberapa tahun belakangan ini oplah media cetak mengalami penurunan 15 persen, sementara pertumbuhan media digital hingga ratusan persen.
Â
Hussamuddin Yaakub yakin, pers bisa bertahan dalam situasi yang sepintas tampak sulit ini. Kuncinya adalah menjaga kredibilitas.
"Terlalu banyak hoax di media digital. Pembaca tetap membutuhkan kredibilitas media cetak," katanya.
Harian Sinar yang merupakan media utama kumpulan media ini menggunakan tagline "telus" atau transparan dan "tulus" yang berarti tidak memiliki pretensi lain kecuali kepentingan publik.
"Kalau di media kami berita nomor 01 ada, berita nomor 02 pun ada," katanya sambil tertawa merujuk pada kontestasi pilpres di Indonesia yang sedang berlangsung.
Rombongan Iswami dari Indonesia dipimpin Asro Kamal Rokan. Di akhir pertemuan Hassamuddin Yaakub menyerahkan Alquran kepada Asro Kamal Rokan, sementara sebagai balasan Asro menyerahkan gunungan wayang.
[guh]
BERITA TERKAIT: