Hal itu membuat Assange dibatasi untuk menggunakan telepon dan mendapatkan pengunjung.
Dilaporkan pihak WikiLeaks, Assange baru-baru ini semakin terisolasi di kedutaan karena adanya pembatasan komunikasi.
Pembatasan semacam ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya di bulan Maret lalu, akses internetnya dibatasi setelah menggunakan Twitter untuk mengkritik respons Inggris terhadap keracunan Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury, serta komentar berulang tentang perselisihan Spanyol dengan Catalunya.
Pada saat itu, pemerintah Ekuador mengatakan Assange telah melanggar komitmen tertulis untuk tidak mengeluarkan pesan yang mungkin mengganggu negara-negara lain.
Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa menegaskan bahwa Assange masih ditolak akses internet sementara pembicaraan antara Inggris dan Ekuador untuk memutuskan nasibnya masih berlangsung.
"Dia masih tidak memiliki akses ke Internet dan komunikasi. Ada dialog, ada kemauan dan minat untuk bergerak maju dalam penyelesaian masalah itu," katanya seperti dimuat
Russia Today.
Sementara itu pihak WikiLeaks mengklaim Assange telah dibungkam karena tekanan dari Amerika Serikat.
[mel]