Permintaan itu dibuat setelah mengeluhkan kondom impor dari China.
Dalam pernyataan yang dikeluarkannya baru-baru ini, Parirenyatwa menyebut bahwa kondom impor dari China terlalu kecil untuk digunakan penduduk lokal.
Untuk diketahui bahwa meskipun memiliki tingkat infeksi HIV/AIDS tertinggi di dunia, sebagian besar kondom di Zimbabwe diimpor dari China.
"Pemuda sekarang memiliki kondom tertentu yang mereka sukai, tapi kami tidak memproduksi kondom," ujarnya seperti dimuat
Russia Today.
"Kami mengimpor kondom dari China dan beberapa pria mengeluh bahwa itu (kondom) terlalu kecil," sambungnya.
Politisi tersebut menantang perusahaan lokal untuk mulai memproduksi kondom asli buatan dalam negeri daripada mengandalkan impor China.
"Anda harus bisa memiliki kondom sendiri," kata Parirenyatwa.
"Jika Anda ingin menjadi pengusaha besar, maka buatlah untuk wilayah ini," tambahnya.
Sebagai tanggapan, satu produsen kondom China mengumumkan bahwa mereka berencana memproduksi kondom dengan ukuran yang berbeda untuk memenuhi permintaan Zimbabwe.
[mel]