Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Rabu (31/1). Juru bicara Kementerian di tersebut yang dipimpin Hamas, Ashraf al-Qidra mengatakan bahwa situasi kesehatan telah memasuki tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya karena krisis listrik.
Dia mengatakan tujuh pusat di berbagai wilayah di Gaza akan menghentikan semua layanan karena mereka tidak memiliki bahan bakar untuk menjalankan generator cadangan.
Langkah ini diambil hanya dua hari selang penutupan rumah sakit di Beit Hanoun di Gaza utara karena alasan serupa.
Kurangnya pasokan listrik di Gaza terjadi karena Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade Jalur Gaza selama lebih dari satu dekade. Blokade dilakukan dengan dalih untuk mencegah senjata mencapai Hamas, yang telah melakukan tiga perang dengan Israel sejak 2008.
Gaza membutuhkan sekitar 500 megawatt listrik per hari namun menerima kurang dari setengahnya, yang berarti penduduk hanya menerima beberapa jam listrik utama per hari.
Mohammed Thabet, juru bicara perusahaan distribusi listrik di Gaza GEDCO, mengatakan pekan ini jumlah pasokan yang ada di Gaza lebih rendah dari 178 megawatt, padahal permintaan meningkat karena cuaca dingin.
Dimuat
Time of Israel, untuk bertahan hidup, rumah sakit dan badan publik lainnya mengandalkan generator bertenaga bahan bakar, namun kekurangan bahan bakar umum terjadi.
[mel]
BERITA TERKAIT: