Aksi protes tersebut terjadi setelah klaim anonim di media sosial pada tanggal 19 Januari lalu muncul dan menuduh bahwa staf laki-laki di Rumah Sakit Nasional Kenyatta melakukan penyalahgunaan kepada sejumlah wanita, termasuk seorang ibu yang baru saja melahirkan.
Manajemen rumah sakit segera membantah tuduhan tersebut, dengan menyebut pos-pos online tersebut tidak benar dan ditulis dengan itikad buruk.
Namun, seperti dimuat
Al Jazeera, tuduhan tersebut menimbulkan kemarahan media sosial selama akhir pekan, dengan banyak orang Kenya menggunakan hashtag
#EndKNHRot untuk menyuarakan keprihatinan mereka.
Menanggapi gelombang protes tersebut, aal pekan ini polisi segera mengerahkan sebuah unit khusus untuk menyelidiki tuduhan tersebut dan Kementerian Kesehatan juga memerintahkan manajemen rumah sakit untuk menyelidiki masalah tersebut.
Namun, pemrotes di Nairobi pekan ini meminta penyelidikan publik dan meminta pengunduran diri dari para manajer rumah sakit tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: