Saya tidak bisa menjawab pasÂti. Hal-hal yang saya sampaikan berikut berdasarkan pemahaman umum saya terhadap situasi mutakhir di Semenanjung Korea dan interaksi saya dengan pihak-pihak yang memiliki kaitan langsung atau tidak dengan situasi mutakhir di Semenanjung Korea itu.
Teori motif
Ada tiga kemungkinan motif di balik perisitiwa ini.
Pertama, ini adalah peristiwa kriminal biasa, mengingat profil Kim Jong-nam yang dalam berÂbagai pemberitaan media dalam dan luar negeri disebutkan sebaÂgai pria yang gemar bertualang (sering dgn paspor palsu), gemar main perempuan, gemar berjudi, sering bikin kisruh.
Tingkat validitas teori ini kuat.
Kedua, teori pembunuhan politik varian A, yang master mind nya adalah pihak Korea Utara untuk menyingkirkan Kim Jong-nam yg digambarkan sebagai pemberontak dan berpoÂtensi mengganggu dan merebut kekuasaan dari Kim Jong-un.
Tingkat validitas teori ini lemah. Kelemahan utamanya terletak pada keterlibatan dua wanita non-Korut sebagai ekseÂkutor. Pihak Korut sangat tertuÂtup dan sulit melibatkan pihak lain (tidak percaya) apalagi untuk operasi seperti ini.
Ketiga, teori pembunuhan politik varian B, yang master mind-nya adalah pihak-pihak lain di luar Korut, atau secara sederhana kita sebut pihak-pihak yang ingin menyudutkan Korut.
Tingkat validitas teori ini sangat kuat. Ada kemungkinan kedua eksekutor adalah bagian dari operasi, atau bisa juga diÂarahkan dan didisain sehingga melakukan pembunuhan. Lokasi pembunuhan di KLIA yg super padat juga memperkuat teori ini, karena tujuannya adalah utk blow up kasus. Apalagi modus pembunuhan yang digambarkan dalam berbagai pemberitaan terlalu dramatis.
Siapa Kim Jong-namNama Kim Jong-nam tidak asing bagi pemerhati dinamika Semenanjung Korea. Muncul secara massif pertama kali setÂelah kematian Kim Jong-il pada Desember 2011.
Identitas misteriusnya tidak lagi misterius, sudah diumbar banyak media. Apakah itu benar atau tidak, saya tidak bisa kataÂkan apapun.
Bagaimana posisi Korea Utara terhadap Kim Jong-nam yang ini?
Bagi Korea Utara, sejauh ini, Kim Jong-nam dan his secret identity adalah fantasi lain yang dikembangkan musuh-musuh mereka.
Demikian jawaban saya. TerÂima kasih.
[***]Penulis adalah dosen Hubungan InternaÂsional UIN Syarif Hidayatullah dan Sekjen Perhimpunan PersaÂhabatan Indonesia-Korea.
BERITA TERKAIT: