IUU Fishing Prioritas Indonesia Dalam Kerjasama ASEAN-Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 05 Maret 2016, 07:02 WIB
IUU Fishing Prioritas Indonesia Dalam Kerjasama ASEAN-Rusia
Djauhari Oratmangun
rmol news logo Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing merupakan salah satu isu penting yang perlu ditangani secara tepat. Karena, selain merugikan secara ekonomi juga memiliki kaitan erat dengan penanganan isu-isu keamanan non tradisional lainnya.

Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun, dalam Pertemuan ke-2 ASEAN-Russia Eminent Persons Group (AREPG) di Siem Reap, Kamboja, yang berlangsung 29 Februari-1 Maret 2016.

Dalam pertemuan, usulan Indonesia mengenai penguatan upaya pemberantasan IUU Fishing diterima sebagai salah satu rekomendasi dalam Laporan ASEAN-AREPG. Berita ini redaksi dapatkan dari Direktorat Mitra Wicara Antar Kawasan, Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kemenlu RI.

Dubes Djauhari Oratmangun yang sekaligus Ketua Delegasi RI, mengatakan, Indonesia mendorong agar kerja sama di bidang ini dikedepankan demi penguatan kemitraan ASEAN-Rusia.

Selain kerja sama maritim, beberapa usulan Indonesia lainnya yang disepakati menjadi rekomendasi AREPG antara lain adalah peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi melalui kegiatan promosi, pameran, seminar dan publikasi; kerja sama di bidang pangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan melalui capacity building, best practices, penelitian, dan pelatihan; perkeretaapian; penanganan penyakit menular; serta pertandingan dan pertukaran keahlian cabang olahraga yang menjadi kelebihan negara anggota ASEAN dan Rusia, seperti bulutangkis, tenis, senam, dan catur.

Pertemuan kali ini dilaksanakan dengan agenda utama pembahasan draf Laporan AREPG yang berisi berbagai rekomendasi visioner bagi penguatan kemitraan ASEAN-Rusia yang lebih bermanfaat.

Meski masih terdapat beberapa usulan yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut, sebagian besar usulan rekomendasi yang mencakup tiga pilar Masyarakat ASEAN ini telah berhasil disepakati.

Di antaranya adalah rencana penyelenggaraan KTT ASEAN-Rusia secara lebih reguler, pembentukan Misi Rusia untuk ASEAN di Jakarta, penguatan kerja sama dalam kerangka East Asia Summit (EAS) dan ASEAN Regional Forum (ARF), penguatan UMKM, peningkatan kerja sama pariwisata, people-to-people exchanges, lingkungan, serta pertukaran pendidikan melalui kegiatan magang dan beasiswa.

Pertemuan terakhir AREPG akan berlangsung di Moskow pada awal April mendatang, dengan agenda finalisasi draf laporan, sebelum disampaikan kepada para Leaders dalam KTT Peringatan 20 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, bulan Mei 2016.

Berbagai usulan rekomendasi Indonesia dalam draft Laporan AREPG merupakan hasil pembahasan Rapat Koordinasi yang melibatkan berbagai satuan kerja dan kementerian lainnya di Kementerian Luar Negeri pada Februari 2016 lalu.

Indonesia akan terus memastikan agar berbagai rekomendasi dimaksud dapat diterima oleh seluruh pihak sebagai rekomendasi visioner yang dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia dalam kerangka kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA