Penerapan ini dilakukan usai memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh sehari sebelumnya (31/5).
Kebijakan ini dibuat Presiden Vladmir Putin untuk mempromosikan gaya hidup sehat, sesuatu yang sejalan dengan dukungannya terhadap apa yang dia sebut nilai-nilai tradisional.
Namun kebijakan ini telah banyak menuai pro dan kontra di kalangan pebisnis Rusia.
Banyak pemilik bar dan restoran lainnya menentang. Mereka takut larangan tersebut akan berdampak buruk bagi bisnis mereka.
Sementara seorang pemilik restoran di Rusia, Vadim Rokhlin, mengatakan bahwa dirinya setuju dengan adanya kebijakan ini.
"Ya, Undang-Undang ini diperlukan. Kita perlu mengurangi merokok. Kita perlu berjuang untuk kesehatan masyarakat," ujar Rokhlin, seperti dikutip
Euronews.
Bahkan kemarin (31/5), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan negara-negara untuk menaikkan pajak tembakau untuk mengurangi konsumsi tembakau.
[dem]
BERITA TERKAIT: