Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Jumat (25/4), seperti dikutip
Reuters.
Bukan hanya jumlah korban tewas, namun sejumlah kasus baru yang tercatat di Jeddah menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi adalah petugas kesehatan itu sendiri.
Hal itu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Arab Saudi karena pada bulan Ramadhan yang jatuh pada Juli mendatang, negara tersebut akan kebanjiran jamaah umroh dari seluruh dunia. Selain itu, pada awal Oktober mendatang, Arab Saudi juga akan dipadati oleh jutaan jamaah haji yang menunaikan ibadah Haji.
Untuk dketahui, virus MERS awalnya muncul di Timur Tengah pada tahun 2012 lalu. Virus tersebut telah menewaskan sekitar 800 orang di seluruh dunia. Gejala MERS biasanya berawal dari batuk, demam dan radang paru-paru.
Meskipun jumlah infeksi MERS di seluruh dunia relatif kecil, tapi tingkat kematiannya lebih dari 40 persen di antara kasus penyebaran virus di luar Timur Tengah.
Demi membuktikan keseriusan pemerintah menangani masalah tersebut, Menteri Kesehatan Arab Saudi Abdullah Al-Rabiah dipecat karena tidak mampu menangani peneybaran virus MERS.
[mel]
BERITA TERKAIT: