Menurut laporan PBB, dari jumlah tersebut 564 di antaranya merupakan warga sipil dan 139 lainnya anggota pasukan keamanan. PBB menambahkan, kekerasan ini juga telah melukai 1.381, yang sebagian besar warga sipil.
Sebagai daerah ibukota, Baghdad merupakan daerah yang terparah dengan 239 orang tewas. Diikuti dua provinsi lainnya Salahuddin dengan 121 tewas dan Niniwe Utara dengan 94 tewas. Sementara itu, Kepala misi PBB Nickolay Mladenov mengimbau kepada warga Irak untuk menghentikan kekerasan.
"Para pemimpin politik, sosial dan keagamaan Irak memiliki tanggung jawab yang mendesak untuk datang bersama-sama dalam menghadapi ancaman teroris di negara ini," katanya.
"Hanya dengan bekerja bersama-sama Irak dapat mengatasi penyebab kekerasan dan membangun masyarakat demokratis di mana aturan hukum diamati dan hak asasi manusia dilindungi," imbuh Mladenov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari
Associated Press (Minggu, 2/3).
Saat ini, Irak telah menghadapi meningkatnya gelombang serangan yang dilakukan oleh militan setelah invasi dari Amerika pada tahun 2003. Tahun 2013 lalu saja, PBB mencatat korban tewas di Irak mencapai 8.868 orang tewas.
[wid]
BERITA TERKAIT: