
Berbagai macam respon dari dunia internasional saat mendengar kabar duka atas kematian mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, ada yang bersedih ada juga yang manyambut bergembira.
Kepala Intelijen Palestina, Tawfik Tirawi pada masa pemerintahan Sharon, merasa senang mendengar kabar tersebut.
"Dia ingin menghapus rakyat Palestina dari peta. Dia ingin membunuh kami. Tapi pada hari akhir, Sharon mati terlebih dahulu dan rakyat Palestina masih hidup," kata Tirawi, sebagaimana dikutip dari
Associated Press (Minggu, 12/1).
Sharon yang dikenal sebagai tokoh kontroversial karena keinginan kuatnya mengubah peta geopolitik di Timur Tengah, meninggal dunia pada kemarin (Sabtu 11/1) dalam usia 85 tahun. Ia meninggal setelah sebelumnya koma selama delapan tahun.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: