Penolakan ini lantaran Musharraf, yang juga seorang mantan jendral, tengah didakwa berbagai kasus pidana besar di masa pemerintahannya, 1999-2008 terkait kepemilikan senjata nuklir, termasuk pengkhianatan dan pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto.
Kemarin, (Jumat, 27/12), pemerintah Pakistan hanya menawarkan penerbangan khusus bagi ibunda Musharraf sehingga ia bisa menjalani perawatan medis dan berkumpul bersama anaknya di Pakistan.
"Demi memenuhi kewajiban kemanusiaan, Perdana Menteri Pakistan siap untuk mengirim pesawat khusus untuk membawa ibu mantan Presiden Musharraf ke Pakistan sehingga ia bisa hidup dengan anaknya dan melanjutkan dengan perawatan medis di sini," begitu pernyataan pemerintah Pakistan, seperti dikutip
AFP (Sabtu, 28/12).
Langkah ini dirasa tepat karena ini merupakan cara untuk menghindari protes yang mungkin bisa berpotensi bentrokan.
[zul]
BERITA TERKAIT: