Sontak peningkatan kasus seksual itu membuat Presiden Barack Obama geram dan mulai angkat bicara. Pada Jumat (20/12), ia menuntut militer untuk meningkatkan kemajuan perubahan satu tahun ke depan. Kebijakan ini, menurutnya merupakan kewajiban mendesak untuk mendukung korban dan menghukum pelaku pelecehan seksual. Tidak hanya itu, Obama juga meminta para pemimpin militer untuk meninjau upaya mereka mencegah dan menanggapi kejahatan, termasuk meninjau perbaikan sistem peradilan militer.
Presiden kulit hitam pertama AS itu menyebut Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Perwira Tinggi Angkatan Darat Jendral Martin Dempsey untuk melaporkan kembali pencapaiannya pada 1 Desember 2014. Namun jika tidak ada kemajuan berarti, Obama menuntut militer sebuah reformasi yang lebih keras.
"Jika saya tidak melihat jenis kemajuan yang saya harapkan, maka saya akan mempertimbangkan reformasi tambahan yang mungkin diperlukan untuk menghapus kejahatan ini dari jajaran militer," kata Obama, seperti dikutip
Associated Press (Sabtu, 21/12).
Pun begitu, Obama tidak menjelaskan secara detail reformasi apa yang akan dipertimbangkannya itu.
[ian]
BERITA TERKAIT: