Unjuk rasa yang menuntut Yanukovich mundur ini datang sejak 21 November lalu. Massa penentangnya melakukan aksi mogok di Independent Square lantaran Viktor enggan menandatangani perjanjian yang membawa Ukraina bergabung ke dalam Uni Eropa.
"Kami di sini untuk mendukung presiden dan ketertiban. Yanukovich adalah prospek terbaik saat ini," ujar seorang demonstran, Maria Nikolayeva (18), seperti dikutip
Reuters (Minggu, 15/12).
Sementara itu, Perdana Menteri Mykola Azarov, yang berasal dari kubu pendukung, telah meminta kepada para penentang presiden untuk menahan diri.
"Setiap konflik adalah hal yang paling sulit, dan hanya dapat diselesaikan dengan meja perundingan. Orang tidak boleh diusir pekerjaannya, " kata PM Azarov.
"Mari kita memberitahu orang-orang untuk kembali pulang ke keluarga mereka dan kembali ke urusan mereka," lanjutnya.
[wid]