Mudik Lebaran, DPR Minta Sistem Oneway Tol Trans Jawa Dikaji Ulang
Laporan: Ruslan Tambak | Selasa, 21 Mei 2019, 16:50 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo meminta pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan sistem satu arah alias
oneway pada Tol Trans Jawa. Penerapan sistem ini dinilai kontraproduktif.
"Saya berharap penerapan sistem satu arah pada jalur Tol Trans Jawa dikaji ulang. Kebijakan ini kontraproduktif dengan pengangkutan pemudik yang saat ini kita arahkan untuk lebih kepada transportasi massal. Tapi, kebijakannya justru lebih berpihak pada kendaraan pribadi," kata Sigit.
Demikian disampaikan Sigit dalam Rapat Kerja Komisi V dengan Kementerian PUPR, Kemenhub dan Polri membahas persiapan penyediaan sarana dan prasarana mudik Lebaran 2019, Selasa (21/5).
Selain kontraproduktif, penerapan sistem
oneway juga akan menghambat pengangkutan penumpang ke daerah tujuan dan menjadikan perusahaan bus kehilangan potensi pengangkutan penumpang hingga 15 persen.
"Tahun ini, 30 persen pemudik atau sekitar 4,4 juta orang akan menggunakan bus untuk mudik. Pemberlakuan sistem satu arah ini jika benar-benar diterapkan maka ada potensi kehilangan 15 persen kesempatan mengangkut penumpang. Artinya, karena keterlambatan kedatangan, maka bus-bus tersebut kehilangan kesempatan mengangkut penumpang hingga 15 persen," ujar Sigit.
Menanggapi permintaan Komisi V DPR tersebut, kepolisian berjanji akan mengkaji ulang dan melakukan perbaikan-perbaikan sebelum kebijakan tersebut diterapkan.
"Menanggapi saran dari Pak Sigit agar penerapan sistem
oneway, kami siap untuk melakukan kaji ulang dan mempersiapkan perbaikan-perbaikan untuk kelancaran arus mudik," kata Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri dalam Raker.