Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Target Elektrifikasi Listrik Tidak Akan Terganggu Hiruk Pikuk Kampanye

Laporan: Widian Vebriyanto | Jumat, 01 Maret 2019, 04:11 WIB
Target Elektrifikasi Listrik Tidak Akan Terganggu Hiruk Pikuk Kampanye

Bamsoet/Net

Pemerintah dan DPR sudah sepakat hiruk pikuk kampanye dengan berbagai akrobat yang dilakukan elit tidak akan menganggu komitmen menyelesaikan pekerjaan rumah.

Khususnya, kata Ketua DPR Bambang Soesatyo, dalam mencapai target rasio elektrifikasi listrik 2019 sebesar 99 persen.

“Energi penting untuk memperbaiki kehidupan manusia. Sejalan dengan prinsip ekonomi berkeadilan, jangan sampai anak-anak tidak bisa belajar di malam hari karena rumah mereka belum terjangkau listrik. Listrik merupakan sumber kehidupan yang sangat penting, selain untuk belajar juga untuk meningkatkan produktivitas masyarakat," terangnya di Jawa Tengah, Rabu (27/2) lalu.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengatakan, sejak dipimpin Presiden Joko Widodo rasio elektrifikasi Indonesia terus meningkat tajam.

Dari 88,3 persen di tahun 2015, menjadi 91,6 persen di 2016, meningkat 95,35 persen di 2017, dan di tahun 2018 meningkat lagi mencapai 98,3 persen. Selain itu, tarif listrik juga tetap stabil dan tidak melonjak tajam memberatkan masyarakat.

"Karena berhasil melakukan efisiensi dan membangun berbagai pembangkit listrik, per 1 Maret 2019 nanti pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menurunkan tarif listrik bagi pelanggan R-I 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu),” tutur pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

“Dengan demikian masyarakat hanya membayar tarif listrik sebesar Rp 1.300 per kilowatt hour (kWh) dari tarif normal sebesar Rp 1.352 per kWh," lanjutnya.

Dalam berbagai rapat kerja, kata Bamsoet, DPR selalu memfasilitasi PLN serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar target pemerintah membangun pembangkit listrik sebesar 35.000 Mega Watt (MW) bisa tercapai sampai tahun 2024.

“Sehingga pasokan listrik di masa mendatang bisa aman dan harga tetap stabil. Yang terbaru, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1 x 660 MW di Cilacap, Jawa Tengah," urai Bamsoet. ***
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)