Ketua DPR RI Setya Novanto menerima kunjungan Ketua Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Perancis, Jean Jacques Guillet di ruang kerjanya Gedung Nusantara III, kemarin.

Kunjungan ini bersamaan dengan kunjungan Presiden  Francois Hollande ke Indonesia, yang diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
 
Menurut ketua DPR, kedua kunjungan ini memiliki arti strategis bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Sejak ditandatanganinya kemitraan strategis Indonesia - Perancis pada Juli 2011, dia melihat hubungan bilateral kedua negara terus mengalami peningkatan.
 
"Kami (DPR) menyambut baik berbagai kesepakatan kerja sama yang akan dihasilkan kedua negara di saat kunjungan Presiden Perancis ke Indonesia kali ini. Sebagai bagian dari Diplomasi Parlemen, saya mendorong kedua negara perlu terus meningkatkan kerja sama sesuai potensi masing-masing negara," kata Setnov.
 
Politisi Fraksi Partai Golkar itu memaparkan investasi Perancis di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 109 juta dolar AS, tersebar di 424 proyek. Bidang ekonomi, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai 2,34 miliar dolar AS.
 
“Saya berharap nilai ini akan terus meningkat, seiring peningkatan hubungan baik kedua negara. Saya juga meminta Perancis terus memberikan kemudahan bagi industri kita agar bisa memasarkan sejumlah komoditas disana," tuturnya.

Dengan demikian, sambung Setnov, nilai ekspor Indonesia ke Perancis yang mencapai 972 juta dolar AS, meliputi mesin elektronik, alas kaki, karet dan produk karet, furniture, pakaian dan aksesoris, kopi, serta teh dan rempah-rempah, bisa terus mengalami peningkatan.[wid]