Kerjasama Indonesia-Arab Saudi Sinyal Positif Dunia Investasi
Laporan: Dede Zaki Mubarok | Kamis, 02 Maret 2017, 18:14 WIB

Ketua DPR RI, Setya Novanto, menyambut baik dan mendukung sejumlah rencana kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi. Dirinya mengatakan, kunjungan kenegaraan Raja Salman memiliki arti penting bagi peningkatan hubungan bilateral dua negara.
Menurutnya, Arab Saudi adalah salah satu mitra penting Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian dan juga infrastruktur maritim.
"Indonesia menganggap Arab Saudi sebagai mitra strategis bagi peningkatan kerjasama bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian dan infrastruktur maritim. Untuk itu, kesepakatan kerjasama ini diharap dapat meningkatkan nilai perdagangan dan investasi kedua negara," kata Setya Novanto.
Diketahui, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati kerja sama bilateral di berbagai sektor. Kesepakatan kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan 10 memorandum of understanding (MoU). Antara lain meliputi bidang infrastruktur, keamanan, terkait Islam, budaya, pendidikan, perdagangan, UKM, perikanan, pertanian dan penerbangan sipil.
Novanto menilai berbagai program pembangunan yang sedang dijalankan Arab Saudi sebagai potensi besar bagi perusahaan-perusahaan nasional untuk terlibat di dalamnya.
"Berbagai program pembangunan yang sedang dijalankan Arab Saudi merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan nasional untuk terlibat," katanya.
Ia juga berharap, sebagai salah satu negara muslim terbesar, nilai ekspor produk Halal dalam negeri ke Arab Saudi mengalami peningkatan. Sebagai sesama negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Arab Saudi dan Indonesia juga perlu meningkatkan kerja sama dalam menangani masalah-masalah keamanan internasional, seperti terorisme yang hingga kini masih menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia.
Selain itu Setya Novanto mengatakan kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi merupakan momentum bagi peningkatan nilai investasi asing yang diharapkan mampu meningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sekaligus memberikan sinyal positif bagi iklim investasi asing, mengingat paket kebijakan ekonomi pemerintah yang semakin memudahkan investasi.
"Kerjasama ekonomi kedua negara ini juga mengindikasikan paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejalan dengan visi Nawacita Presiden Jokowi yang ingin memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Paket kebijakan ekonomi, khususnya kemudahan investasi merupakan kunci untuk menstimulasi dan menggairahkan iklim investasi di tanah air," terangnya.
Pada tahun 2016 lalu, Arab Saudi memulai upaya diversifikasi ekonomi dengan melakukan berbagai reformasi ekonomi dan sosial yang dinamakan Visi Saudi 2030. Dalam Visi 2030 tersebut, Arab Saudi mengejar pengembangan industri non-minyak, usaha kecil dan menengah (UKM) serta basis investasi lainnya.
Dalam melakukan diversifikasi sumber-sumber investasi, Arab Saudi melepas 5 persen saham Aramco. Untuk itu, Indonesia adalah salah satu tujuan yang strategis bagi Arab Saudi, karena ekonominya bisa tumbuh di atas 5 persen serta didukung situasi politik yang stabil.
"10 MoU yang ditandatangani dengan nilai investasi sekitar 25 miliar dolar atau setara 325 triliun rupiah merupakan babak baru hubungan kerjasama bilateral Saunesia," tutup Setya Novanto.
[ald]