Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Fadli Zon: Indonesia Bisa Belajar Dari Norwegia Untuk Lindungi Dan Sejahterakan Petani

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi | Sabtu, 10 September 2016, 06:48 WIB
Fadli Zon: Indonesia Bisa Belajar Dari Norwegia Untuk Lindungi Dan Sejahterakan Petani

Foto/RMOL

. Total luas lahan yang bisa digunakan untuk pertanian di ‎Norwegia hanya tiga persen saja. Norwegia pun akhirnya mempunyai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Namun Norwegia tak tinggal diam. Selain melakukan impor dari sejumlah negara, mereka juga memberdayakan para petani dan peternak sapi dan domba. Norwegia juga memaksimalkan potensi perikanan. Menarik lagi, dalam sektor perikanan ini, Norwegia melakukan vaksinisasi untuk setiap ikan yang dibuang ke laut dan kemudian dibudidayakan lagi sehingga tak merugikan konsumen.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian dan Makanan, Terje Halleland, saat menerima kunjungan muhibah DPR ke Oslo.

Muhibah ini dipimpin Fadli Zon, dan didampingi oleh ‎Tuti Roosdiono dari Fraksi PDI Perjuangan, Darizal Basir dari Fraksi Demokrat, dan Mukhtar Tompo dari Fraksi Hanura. Turut mendampingi dalam muhibah ini Duta Besar RI untuk Norwegia Yuwono A Putranto.

‎Usai pertemuan, Fadli Zon mengatakan bahwa Indonesia juga bisa belajar dari Norwegia. Misalnya, meski melakukan impor namun ‎Norwegia juga bisa memanfatakan lahan yang ada semaksimal mungkin. Norwegia juga mendorong ‎subisidi kepada petani dalam beregam bentuk seperti kopearsi.

"Sebelum‎ pemerintah mengambil kebijakan, mereka mengajak organisasi petanai untuk duduk bersama dan kemudiana menentukan harga, jumlah, kuantitas dan target yang akan diproduksi. Sehingga pertanian mereka terencana dan ini menguntungkan petani," kata Fadli yang juga Ketua Umum HKTI.

Fadli melihat, negara-negara Skandinavia, termasuk Norwegia, sangat sukses dalam membangun koperasi, termasuk koperasi untuk pertanian tadi. Koperasi didukung dan pemerintah mempertahankan sistem koperasi yang cukup baik.

"Kita juga sangat berpotensi mengembangkan koperasi. Apalagi ini merupakan perintah UUD 1945 Pasal 33," tegas Fadli.

Dalam muhibah ini, delegasi juga bertemu dengan  Wakil Menterian Perdagangan, Industri dan Perikanan Roy Angelvik, Wakil Menteri Minyak dan Energi Ingvil Smines Tybring-Gjedde, Wakil Mentei Luar Negeri Tone Skogen‎ dan Wakil Ketua Parlemen Ingjerd Schou. Delegasi berkunjung ke perusahaan minyak Stataoil dan Kongsberg.

Dalam pertemuan ini, Fadli dan Terje Halleland saling bertukar cinderamata. Fadli memberikan sebuah wayang, sementara Terje memberikan buku pertanian. [rus]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)