Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans BaÂrung Mangera menyebutkan, dari penggerebekan itu telah diamankan 10 orang.
Mereka yang dibawa ke Mapolda Jatim 4 penari telanÂjang yaitu P (32), W (31), R (23) dan E (26). Dua tamu yang menikmati tarian telanjang itu Adan A. Kemudian I (36) sebagai manajer Inul Vizta, D (kasir), S(
security) dan A (
waitress). Polisi juga mengamankan bill room, uang tunai Rp 5 juta, celana dalam, dan handphone.
Dari hasil pemeriksaan hingga kemarin petang, polisi telah meÂnetapkan 5 orang tersangka.
"Manajer dan empat penarinÂya itu. Manajer yang membawa penarinya. Dan penarinya menÂerima uang," kata Barung.
Dijelaskan, tamu di Inul VizÂta, Kediri, bisa mendapatkan layanan penari telanjang hingga main seks di ruangan dari I, sang manajer.
"Manajer dapat menyediakan perempuan yang dapat menÂemani tamu untuk karaoke dan sekaligus dapat memberikan layanan tari telanjang dan ML di dalam
room," beber Barung.
Bukan kali ini saja rumah karaoke Inul bermasalah. SebeÂlumnya, pedangdut senior ini kerap kali tersandung masalah hak cipta dan royalti dengan beberapa penyanyi.
Saat kemarin siang dihubungi media, Inul mengaku belum mendapat informasi lengkap soal penggerebekan penari teÂlanjang di tempat karaokenya. Ia mengaku masih akan mencari tahu lebih jauh soal itu.
"Nggak tahu (soal jasa striptis dan ML), nanti saya langsung konfirmasi dulu di kantor ya," ujar pemilik
goyang ngebor ini, singkat. ***
BERITA TERKAIT: