Banyak suka dari pengalaÂmannya bertemu dengan penÂderita kanker yang berjuang melawan sel ganas. Duka, tentu saja karena Wulan harus meÂnahan sedih melihat kerasnya perjuangan mereka.
"Nggak gampang, saya harus bertemu mereka dengan penÂgaturan emosi (sedih) saya. Bertemu dengan penderita dan keluarganya, suka meruÂsak
mood saya, kerasa gimana yak, karena perjuangan mereka begitu berat," cerita Wulan.
Dari pengalaman itu, bekas pacar Ananda Mikola ini banyak belajar. Pengalaman-pengalaÂman itulah, kemudian ia tuangÂkan dalam film garapannya.
"Saya banyak melihat perÂjuangan mereka untuk sembuh, dan itu ada di film ini seperti kata 'kan loe nggak ngerasain (kanker)'," lanjutnya.
Terlibat dalam satu proyek film dengan suami tak membuat Wulan kesulitan. Dia mengangÂgap Adilia sangat profesional dalam bekerja.
"Benar-benar profesional dan dia layaknya sutradara ke produsÂer pada umumnya saja. Dan pasti beda seperti di rumah ya. Aku di rumah menjadi seorang istri, dia ada di atas aku dan sekarang dia di bawahku," ungkap Wulan.
Namun tak dipungkiri, kedÂuanya kerap berdebat satu sama lain. Bahkan Adilla kerap menÂjadi bulan-bulanan dari Wulan.
"Sering debat karena beda poÂsisinya, karena kalau produser kan harus menyelamatkan produksi aku. Dia sering kena marah juga sama aku. Dia nggak bisa berperiÂlaku sebagai suami kalau di forum gitu," tutur Wulan.
"Kadang juga kebawa sampai ke rumah debatnya, tapi kadang nggak banyak yang keteter juga. Soalnya kan di kantor bahas filmnya, di rumah bahas masalah rumah tangga," tutup jebolan
The Italia Conti Academy of Theatre Arts London ini. ***
BERITA TERKAIT: