Shahnaz Haque, Pakai Konsep Majikan, Rumah Tangga Awet

Senin, 07 Desember 2015, 09:05 WIB
Shahnaz Haque, Pakai Konsep Majikan, Rumah Tangga Awet
Shahnaz Haque:net
rmol news logo Artis senior Shahnaz Haque dan mu­sisi Gilang Ramadhan sudah seatap serta seranjang selama 14 tahun. Hingga kini nyaris tidak pernah terdengar gosip mir­ing dari rumah mereka. Berbeda dengan kebanyakan pasangan artis lain. Apa sih rahasianya?

"Konsep majikan. Iya mau tak mau memang begitu. Di rumah, Gilang tipe laki-laki yang jika mengerjakan pekerjaan rumah membantu istrinya, menganggap bukanlah seorang pen­dosa," ungkap Shahnaz kepada Rakyat Merdeka akhir pekan lalu.

"Pernah habis Gilang manggung sama Krakatau dia harus buru-buru pulang. Selesai langsung pulang, karena habis aku telpon buat jaga anak. Aku mau tidur. Karena waktu itu kondisinya, aku menyusui si kecil dan tiap dua jam baby kan bangun buat nyusu. Aku kurang tidur, Gilang ngerti kok, nggak masalah dia," lanjut pesinetron Kem­bang Setaman dan Jembatan Yang Tidak Terputus ini.

Shahnaz menegaskan, kesediaan sang suami untuk membantu mengurus buah hatinya memang membuat mulus biduk rumahtangga. Meskipun ego yang besar dalam diri sebagian pria ada pula pada Gilang.

"Tapi beruntungnya, Gilang punya contoh dari ibu-bapaknya. Bapak mertua aku author, kebanyakan kerja di rumah. Sementara si ibu, diplomat, keliling kan. Dari situ, Gilang belajar bagaimana konsep kehidupan rumah tangga kalau laki-laki nggak salah kok ngerjain tugas rumah," terang adik dari Marissa dan Soraya Haque ini.

Sikap dan gaya hidup itulah yang membuat Shahnaz dulu mau menerima pinangan Gilang. Bukan perkara fisik, jabatan atau popularitas.

"Aku jadi wanita itu kodrat. Menikah adalah pilihan. Dan jadi ibu adalah komitmen. Sekarang tugas aku adalah jadi ibu yang bekerja dengan cerdas bukan giat. Karier nggak ada Gilang larang. Tapi, cara cerdas itu tadi. Nggak ada lagi sekarang nongkrong-nongkrong ngopi ama temen-temen, pulang kerja langsung, di rumah ada anak," beber Shahnaz.

Selain pengertian, yang membuat ru­mahtangganya awet adalah komunikasi. Semakin intens ngobrol, seberat apapun masalah pasti terselesaikan.

"Ngobrol deh nggak usah pakai ego. Nggak usah adu jotos. Arguing lebih baik dari pada fighting. Yang jadi bahaya justru itu, komunikasi jadi dingin terus tiba-tiba ditimbun ntar jadi akumulasi masalah yang katanya nggak bisa dis­elesein. Nah, bahaya begitu. Makanya, ngobrol deh ngobrol, udah jelas," tandas wanita berusia 42 tahun ini. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA