Kabar duka untuk kaum lelaki. Elvira Devinamira Wirayanti kini sudah ada yang punya. Pria beruntung itu bukan Abraham Samad lho, bekas Ketua KPK dan tersangka kasus pemalsuan dokumen itu. Tapi seorang pengusaha misterius yang identitasnya diraÂhasiakan oleh Puteri Indonesia 2014 ini.
"Baru (pacarannya). Ada deh, yang pasti penguÂsaha lah," ungkap Elvira kepada
Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.
Dia pun mengaku serius menjalani hubungan dengan kekasih terbarunya itu. Namun untuk naik ke pelaminan, wanita kelahiran Surabaya, 28 Juni 1993 ini tidak memiliki target khusus.
"Aku nggak targetin. Pokoknya kalau sama-sama cocok mau tahun depan, ya aku
fine-fine aja," ceplos Elvira.
Kembali menyanjung, ia sudah merasa nyaman dan senang dengan pacarnya sekarang. Selain sosok sang kekasih yang sangat dewasa, si pengusaha itu juga memiliki selera humor tinggi.
Saat ditanya kriteria apa yang bisa melelehkan hatinya, Elvira menyebut siapapun lelaki yang berbulu dada. Bulu itu dianggapnya simbol keseksian seorang lelaki.
"Bulu dada kali ya, buatku seksi aja kalau liat cowok yang punya rambut di dadanya," selorohnya.
Namun Elvira menegaskan, bukan beÂrarti sembarang pria yang berbulu dada. Kalau terlalu lebat, ia risih juga.
"Tapi tetap yang terawat ya, nggak yang rimbun juga. Risih kalau kebanyakan, serem juga ngebayanginnya," ceplos Elvira.
Ia sendiri tak tahu sejak kapan tertarik dengan lelaki berbulu dada. "Pokoknya ada getaran maskulin. Cowok banget kesannya, nggak nolak deh kalau ketemu," tutur Elvira.
Meski pernah menjadi Puteri Indonesia, ia tak merasa menjadi wanita tercantik se-Indonesia yang bisa memaksa semua lelaki bertekuk lutut.
"Nggak lah. Aku ya begini aja, kalau pun menang aku nggak menganggap aku yang paling. Semua kontestan itu cantik-cantik, kebetulan saja tahun ini aku yang meÂwakili Indonesia dan menang, Kecantikan wanita Indonesia itu beda-beda," beber Elvira. "Kalau seksi nggak juga ah, dari mananya."
Ajang Miss Universe 2014 memang sudah usai berbulan-bulan lalu. Tapi bukan berarti Elvira bisa bernapas lega. Perjuangannya ternyata belum beraÂkhir. Pertempuran Elvira kali ini adalah menuntaskan kuliahnya yang sempat terbengkalai lantaran fokus berkarier.
Hidupnya beberapa bulan terakhir adalah antara Jakarta dan Surabaya. Jakarta untuk meniti karier, sementara Surabaya untuk urusan keluarga dan kuliah.
"Aku ke Surabaya kalau ada acara keluarga atau kuliah. Akhir bulan ini aku balik ke Surabaya lagi karena adikku ulang tahun," kata Vira yang juga akrab disapa Mbaknya itu.
Ia rela bolak-balik Jakarta-Surabaya demi meramÂpungkan kuliahnya di Fakultas Hukum UniversiÂtas Airlangga setelah 1,5 tahun cuti untuk fokus di ajang Puteri Indonesia dan Miss UniÂverse. Kini Vira benar-benar membulatkan tekadnya untuk segera lulus.
"AlhamÂdulillah, lagi skripsi. Aku ingin segera cepat lulus supaya orangÂtuaku senang. Ibuku sudah tanya terus. Sudah nggak sabar pengen cepat-cepat kelar kuliah Hehehe," urainya lalu tersenyum.
Ada niatan melanjutkan ke jenjang magister? Untuk urusan ini, wanita yang piawai bermain piano itu masih dilema. Vira bercita-cita menjadi seorang delegasi PBB. Tapi syaratnya, ia harus memegang ijazah strata II. Di sisi lain, Vira ingin memantapkan kariernya di dunia modeling dan hiburan, khususnya akting.
"Sepertinya sih aku mau fokus membangun karier modeling dan akting," ungkapnya.
Di tengah perbincangan, Vira juga sempat menÂgenang momen-momen manis saat mengharumkan nama Indonesia di ajang
Miss Universe 2014 di Miami, Florida, AS, Januari silam.
Memenangkan kategori Kostum Nasional Terbaik tentu adalah salah satunya. Ketika itu, ia mengenakan kostum bertema Borobudur Chronicles yang beratnya mencapai 20 kilogram.
"Saking beratnya, badanku sampai memar. Benar-benar menguras tenaga banget. Rasanya pengen nanÂgis deh. Tapi bersyukur banget, semua pengorbanan terbayarkan," kenang juara
2 Cak & Ning Surabaya 2012 ini.
Tapi pengalaman yang menurutnya paling berkesan adalah bertemu teman-teman baru dari seluruh penjuru dunia. Semasa karantina, Vira berteman dekat dengan teman sekamarnya, Miss India Noyonita Lodh.
"Di sana kami
club hopping, dari satu club ke club lainÂnya. Hehehe. Walau konteksnya party, aku sama sekali tidak minum beralkohol. Cukup menari saja," aku Vira. ***