Merasa dirinya adalah seÂorang pemalu, Dormer mengaku merasakan sedikit trauma ketika diminta untuk beradegan seks. Wanita asal Inggris ini kerap merasa tak nyaman.
Rasanya selalu sedikit trauÂmatis. Merasa percaya diri deÂngan tubuhmu tak sama dengan peÂrasaan tenang ketika diminta untuk beradegan seks. Aku perÂcaya diri dengan tubuhku tapi untuk telanjang kadang tak semudah yang kau inginkan,†ungkap Dormer.
Bahkan ketika diharuskan memÂbuka pakaian di depan kru film, itu momen yang paling meÂngerikan.
Siapapun bisa bersimpati akan situasi itu. Kau menemuÂkan motivasi di dalam kepalaÂmu. Menurut pengalamanku, huÂbungan asmara yang intens selalu berakhir dengan memÂbuka paÂkaianmu,†sambungnya.
Semakin lama, Dormer seÂmaÂkin mendalami dunia akting dan terbiasa melakukan adegan seks ketika diminta. Pekerjaan adalah pekerjaan. Seperti itulah cara kerjanya,†tuturnya.
Setelah beberapa kali meneÂrima peran kecil, pada akhirnya Dormer menerima sebuah peÂran penting di serial
The Tudors pada 2007. Dan tak lama diikuti dengan peran-peran
femme fatale lainnya di ‘Captain America:
The First Avenger’, ‘Rush’ dan
‘The Counselor’.
Mengenai peran-perannya tersebut, Dormer tak memanÂdangnya sebelah mata. Peran-peran wanita kuat tersebut membuatnya dapat berperan sebagai sosok yang tiga dimenÂsi.†Karakter yang kuat, meÂnuÂrutku, tak selalu berarti poÂwerful, tapi lebih ke tiga diÂmensi. Tak penting apakah kaÂrakter tersebut disukai atau tidak,†ujar Dormer.
Namun di kehidupan yang sebenarnya dia mengaku berÂbeda jauh dari karakter-karakter terseÂbut. Bahkan ia menilai dirinya sendiri sebaÂgai seorang peÂmalu.
Aku adalah seorang monoÂgamis dan tak pernah bermimpi menjadi seorang predator seÂperti wanita-wanita yang perÂnah kuperankan. Aku sebeÂnarÂnya seorang pemalu,†akunya. ***