Di Rutan, Eddies Cepat Dikenal & Banyak Fans

Kamis, 25 September 2014, 08:30 WIB
Di Rutan, Eddies Cepat Dikenal & Banyak Fans
Eddies Adelia
rmol news logo Bagaimanapun, sikap saling menyalahkan tidak bermanfaat. Keluarga merasa ada diskriminasi dalam kasus Eddies.

Eddies Adelia sudah resmi menjadi penghuni Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Dingin­nya kamar hotel prodeo ini harus dirasakan Eddies lantaran ikut terseret kasus penipuan yang dila­kukan sang suami, Ferry Setia­wan. Lantas bagaimana reaksi keluarga Eddies atas musibah ini? Nampaknya kekecewaan teramat sangat ditujukan kepada Ferry. Kalau saja Bendahara Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini “lurus-lurus” saja, mungkin Eddies tidak akan dibui, bebas ngartis seperti biasa.

“Kalau kecewa mungkin iya, tapi nggak boleh larut dalam kekece­waan,” kata Ida, kakak Eddies.

Disinggung tentang adanya penyesalan dari keluarga atas pernikahan Ferry dan Eddies, ia tak mau banyak bicara. “No comment masalah itu,” lanjutnya.

Bagi keluarga, saatnya untuk melakukan tindakan yang ber­manfaat daripada hanya saling menye­sal dan menyalahkan ke satu pihak. “Kita harus berpikir dan ambil tindakan. Kita ber­usaha selesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.

Sebaris doa pun dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa teruntuk Eddies. “Berikan dia kesabaran, ketenangan, kekuatan hati untuk bisa kendalikan emosi, Allah akan ganti ini semua,” tutur Ida.

Sebelumnya ayah Eddies, Ismail Jauhari dan mertuanya, Setiawan Sumarjo, telah men­datangi Rutan Pondok Bambu. Keduanya sengaja datang untuk menjenguk Eddies yang sejak Kamis (19/9) berada di tahanan.

Melihat kasus Eddies, baik ayah maupun mertuanya merasa heran. Sebab, penahanan anaknya dinilai terlalu berlebihan dan sangat tidak adil.

“Alhamdulillah Eddies sehat, mudah-mudahan bisa lebih adil penjelasan hukumnya. Bagai­manapun juga sebagai mertua sedih ya. Yang kita minta semoga  tidak ada kesewenang-wenangan. Kita berharap seperti itu,” kata mertua Eddies, Setiawan.

Ismail sendiri merasa ada keti­dak­adilan pada kasus anaknya.  “Kemarin saya tidak kasih komentar, nanti takut menying­gung orang lain. Tapi kalau hanya alasan menerima (uang), di luar sana bahkan banyak yang menerima dengan jumlahnya yang jauh lebih besar. Itu yang kita rasakan, dari yang namanya ketidakadilan,” kata Ismail.

Merasa ada yang janggal, Ismail membandingkan kasus anaknya dengan orang lain.  “Di kepolisian tidak ditahan, kenapa kejaksaan ma­lah menahan. Ini yang kita ra­sakan, dari penahanan ini ada se­suatu yang tidak wajar,” ucapnya.

Sejauh ini, sejumlah kegiatan pembinaan menjadi rutinitas Eddies selama dibui. Dia se­pertinya cepat bersosialisasi, apalagi beberapa orang penghuni sel juga sudah dikenalnya. “Di dalam banyak yang kenal, ada fans juga. Jadi dia tidak terlalu yang gimana-gimana,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ferry disebut kaget karena Eddies ditahan atas kasus tindak pidana pencucian uang, terkait kasus penipuan yang dilakukannya. “Suaminya shock,” ucap Ina Rachman, kuasa hukum Eddies.

Reaksi suaminya itu tampak saat Eddies menemuinya di Rutan Cipinang. Keduanya bertemu sebelum Eddies dititipkan ke Rutan Pondok Bambu.

“Kan waktu mau diantar ke rutan, ditransit dulu mobilnya di Cipinang. Lalu Eddies diberikan kesempatan ketemu sama sua­minya,” ucap Ina. Eddies dan suaminya, lanjutnya, mendapat kesempatan bertemu selama 10 menit.

“Dia (Ferry) merasa bersalah karena itu ulah dia. Ada pe­nyesalan dari dia,” katanya setelah mendengar penuturan dari Eddies.

Diungkapkan Ina, Ferry sampai menangis mendengar istrinya ikut ditahan. “Mereka menangis, suaminya juga ikut nangis,” kata Ina.  ***


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA