Martina Tesela, Risih Beradegan Vulgar

Kamis, 10 Januari 2013, 09:00 WIB
Martina Tesela, Risih Beradegan Vulgar
Martina Tesela

rmol news logo Selama ini Martina Tesela kerap menolak tawaran peran yang menuntut adegan buka-bukaan dari produser film. Alasannya, menurut pemain film Rumah Bekas Kuburan dan Loe Gue End itu, merasa risih bila harus memerankan adegan vulgar.

“Pernah ditawarin film yang kaya gitu ada adegan ML-nya (bercinta) tapi aku tolak. Aku nggak nyaman aja main film begituan,” kata Martina.

Oleh sebab itu, bila ada tawa­ran main film, selalu pertama yang ditanya apakah adegan vul­garnya. “Bukan berarti aku no­lak rejeki, tapi kalau aku men­jalani nggak enjoy buat apa?” ujar dara bernama lengkap Mar­tina Putri Tesela Panjaitan itu.

Dan selama meniti karier di jagat seni peran, meski pernah melakoni main sinetron, tapi merasakan sesuatu yang berbeda antara bermain di sinetron dan layar lebar.

“Main sinetron itu tidak ada proses sama sekali karena script langsung di tempat. Kalau film ada kepuasan sendiri, terutama pas mendapatkan peran di film. Ada pendalaman karakternya juga di film jadi lebih puas,” kata Martina.

Ia baru saja membintangi film Cahaya Kecil besutan su­tradara Beni Setiawan. Film yang me­ngusung tema cinta, keluarga dan musik melibatkan Titien Wattimena sebagai penulis ske­nario. Film ini juga meli­batkan para pemain, seperti Andy /rif, Petra Sihombing, Verdi Solai­man, Taskia Namya, Ferry Sa­lim dan sejumlah pemain lain­nya.

“Rencananya tanggal 14 Ja­nuari kita mulai syuting,” tan­das Martina. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA