Selama ini Martina Tesela kerap menolak tawaran peran yang menuntut adegan buka-bukaan dari produser film. Alasannya, menurut pemain film Rumah Bekas Kuburan dan Loe Gue End itu, merasa risih bila harus memerankan adegan vulgar.
“Pernah ditawarin film yang kaya gitu ada adegan ML-nya (bercinta) tapi aku tolak. Aku nggak nyaman aja main film begituan,†kata Martina.
Oleh sebab itu, bila ada tawaÂran main film, selalu pertama yang ditanya apakah adegan vulÂgarnya. “Bukan berarti aku noÂlak rejeki, tapi kalau aku menÂjalani nggak enjoy buat apa?†ujar dara bernama lengkap MarÂtina Putri Tesela Panjaitan itu.
Dan selama meniti karier di jagat seni peran, meski pernah melakoni main sinetron, tapi merasakan sesuatu yang berbeda antara bermain di sinetron dan layar lebar.
“Main sinetron itu tidak ada proses sama sekali karena script langsung di tempat. Kalau film ada kepuasan sendiri, terutama pas mendapatkan peran di film. Ada pendalaman karakternya juga di film jadi lebih puas,†kata Martina.
Ia baru saja membintangi film Cahaya Kecil besutan suÂtradara Beni Setiawan. Film yang meÂngusung tema cinta, keluarga dan musik melibatkan Titien Wattimena sebagai penulis skeÂnario. Film ini juga meliÂbatkan para pemain, seperti Andy /rif, Petra Sihombing, Verdi SolaiÂman, Taskia Namya, Ferry SaÂlim dan sejumlah pemain lainÂnya.
“Rencananya tanggal 14 JaÂnuari kita mulai syuting,†tanÂdas Martina. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.